Kamis, 31 Januari 2013

Nasi Sojuk


Oleh: Jatni Azna AR

terbit di Riau Pos




Dentang jam tepat tengah malam. Seperti biasa, lelaki berbaju hitam-hitam itu akan datang mengitari kampung dan mengetuk rumah satu per satu. Ia selalu menengadah tangan. Tapi, ia tak pernah menengadah muka. Entah apa bentuknya? Entah ia tak berbentuk. Entahlah. Yang jelas hampir setiap malam ia datang. Mengetuk pintu dan menengadah tangan seraya berucap lirih, “Minta nasi sojuk…!”

Lantas, entah sejak kapan pula kisahnya menyeruak tajam di setiap gendang pendengaran orang-orang. Setiap kisahnya mengundang bibir usik-mengusik untuk menelisik dari mana ia datang, atau ke mana ia hendak bertandang. Entah apa pasal sebab musabab predikat ‘hantu’ itu melekat padanya. Pada lelaki yang senantiasa tertunduk kepala di tengah malam buta dan menghilang kala fajar subuh bertandang. Tak ada yang tahu. Entah betul dia hantu. Entah betul dia manusia. Entahlah…
***