"Demi ibu, menikahlah nak!"
Kata-kata ibu menyapa relung kalbu Nadi, lembut tapi menusuk. Tak kuasa menahan rasa, ia tersungkur dihamparan sajadah. Menikah? Adalah hal yang tak pernah terpikir bahkan terlintas dibenaknya. Ia masih ingin mereguk lautan ilmu yang makin dalam makin ingin ia selami. Tapi, menolak keinginan ibu adalah hal yang tak termaafkan baginya. Terpisahnya jarak, ruang dan waktu dengan ibu. Membuat Nadi tak bisa berkilah. Ibu yang kian hari kian parah karena penyakit asma yang dideritanya. Namun, apa daya kasih tak sampai. Di batasi oleh lautan yang membelah. Membelah jarak dan hati Nadi. Permintaan ibu atau ilmu? Nadi diam.

